Motifasi Warganya Dalam Budidaya Tanaman Serai Wangi

Situbondo - Kamis (04/4) Babinsa Koramil 0823/05 Panarukan Sertu Eko Wahyudi bantu warga kebun Sereh Wangi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang tepat sebutannya adalah serai wangi. Itulah kebun yang diinisiasi dan dikelola oleh warga Desa Sumberkolak dan dibantu Babinsa setempat

Di balik sosoknya yang santai saat diajak bicara, ternyata Sertu Eko Wahyudi ini punya sejuta cerita dan filosofi mendalam dibaliknya. Ya, terutama soal usaha pertanian di wilayahnya yang sedang dilakoninya, yaitu memotifasi warganya dalam budidaya tanaman, salah satunya tanaman Serai Wangi. dengan tujuan mewujudkan Desa Mandiri yang terintegrasi antara sektor hulu sama hilirnya,” katanya saat dikonfirmasi.

Sertu Eko Wahyudi juga menyampaikan tak hanya itu, ada alasan mengapa serai wangi ini dipilih untuk di kembangkan di wilayah binaanya. Ia menilai tanaman serai wangi ini menjadi komoditas yang cocok untuk ‘dimainkan’ oleh ‘pemain awal’ bisnis agribisnis seperti didaerah lain yang sudah berhasil.

Jadi pertama dia mudah ditanam, kedua pasarnya memang bagus, dan ketiga saat ini Cintronellla (minyak atsiri yang dihasilkan dari tanaman tersebut) sedang dibutuhkan banyak oleh para industri, sehingga harganya terus merangkak naik, ujarnya.

Dari satu hektar serai wangi yang ditanam selama 3 bulan  bisa dipanen,  menghasilkan 70 kilogram minyak atsiri. Tentu setelah daunnya dipanen dan diolah melalui proses penyulingan.

Harga di pabrik itu Rp 330 ribu per kilogram, tapi anggaplah Rp 300 ribu saja, karena menghitung ongkos kirim dan lain-lain. Jadi sekitar Rp 21 juta per hektar (omsetnya) per panen,” terang terang Babinsa.

Jadi kerja sama dengan pemilik lahan yang punya lahan sekitar 10 hektar di Desa Sumberkolak, sementara lahan itu sudah tidak terkelola. Dengan di motifasi oleh seorang Babinsa yang bertugas di Desa Sumberkolak untuk melatih petani, dalam pengembangan budidaya serei wangi, petani yang akan dilatih agar bisa mengelola lahan secara mandiri.

Serai wangi itu bisa sampai lima tahun, Jadi sekali tanam, ya sudah, tinggal panen-suling, panen-suling aja, nanti tumbuh lagi, tutur Sertu Eko Wahyudi betapa sebenarnya bisnis ini mudah dilakukan siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar