Situbondo – Jum’at (22/09/2017),
Komandan Koramil (Danramil) 03/Besuki Kapten Inf Hadi Sucipto memberikan
wawasan kebangsaan (Wasbang) kepada siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri 2 Besuki, di Desa Besuki, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo.
Pada kesempatan, itu Kapten
Inf Hadi Sucipto menambah ilmu pengetahuan seluruh pelajar dengan menerangkan
tentang empat pilar kebangsaan, proxy war, bahaya narkoba dan bahaya laten atau
bahaya komunis yang sedang hangat menjadi perbincangan akhir-akhir ini di media
sosial maupun di lingkungan. "Kesemua itu adalah ancaman besar terhadap
kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.
Dalam beberapa tahun
kedepan, dijelaskannya, Negara Indonesia yang beriklim tropis dan terletak di
garis khatulistiwa akan menjadi salah satu negara dengan lumbung pangan
terbesar di dunia. Oleh karena itu, negara kita tentunya akan menjadi rebutan
oleh negara-negara asing yang ingin menguasai lumbung pangan kita demi
kelangsungan hidup suku dan rasnya. Indonesia diketahui memiliki kekuatan
militer yang cukup menjadi pertimbangan bagi negara asing yang ingin melakukan
invansi.
"Perang Konvensional
tentunya tidak akan menjadi pilihan yang baik mengingat Militer Indonesia
terkenal dengan gerilyanya. Untuk itu beberapa negara adi kuasa ingin perlahan
menghancurkan Negara Indonesia dengan merusak generasi penerus melalui narkoba
dan mencoba memecah belah persatuan dan kesatuan Indonesia menggunakan proxy
war serta membangkitkan paham komunis yang menjadi bahaya laten bagi seluruh
Rakyat Indonesia," papar Danramil.
Dijelaskannya lagi,
sesungguhnya ini merupakan gaya perang modern, dan kita sedang terlibat di
dalamnya. Sebagai generasi penerus bangsa yang secara tidak langsung
turut-serta dalam mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Ancaman tersebut dapat
kita lawan dengan menjaga persatuan dan kesatuan serta berpedoman kepada empat
pilar kebangsaan diantaranya dengan mengamalkan Pancasila, Undang Undang Dasar
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjaga kebhinneka tunggal
ika-an," terang Danramil Besuki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar