DANDIM SITUBONDO HADIRI SEMINAR KEBANGSAAN SEBAGAI NARASUMBER DI UNARS SITUBONDO

Situbondo - Sabtu (02/12) Bertempat di Aula  lantai dua Kampus 1 Universitas Abdurrahman Saleh Situbondo, Jl. PB. Sudirman No. 7 Kel. Patokan Kec.Kab. Situbondo telah diselenggarakan Seminar Kebangsaan dengan Tema " Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Pemuda Dalam Menata NKRI " diikuti kurang lebih 200 orang mahasiswa, sebagai penanggungjawab ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Sdr. Amir Hamzah.

Hadir dalam kegiatan ini diantaranya Ir. Martono Achmar,MM selaku Rektor Unars, Drs.H.RB.Rofik ,Ks,SH,MM, Pembina Yayasan Unars, Letkol Inf Ashari, S.Pd Dandim 0823 Situbondo, Imam Nawawi, SH.MM dari LPBHNU (Lembaga Pembinaan Bantuan Hukum Nahdatul Ulama), serta H.M.Guntur Romli,Cendikiawan muda NU Alumni AL-Azhar Kairo dan para Mahasiswa

Kegiatan diawali dengan Pembacaan Ayat Suci Al Quran oleh Sdr .Ramzi, Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars Unars serta Laporan Panitia oleh Alyatun Hasanah dan tidak lupa Sambutan ketua BEM Unars Amir Hamzah yang menyampaikan Pengurus BEM sebagai pemuda menjadi penerus Bangsa dan sebagai mahasiswa memberikan pemahaman di lingkungannya sehingga ada perubahan kedepannya untuk bangsa dan Negara. 

Kemudian tidak lupa juga Sambutan Rektor Unars Ir. Martono Achmar,MM yang intinya Hari ini adalah hari sangat bahagia terhadap BEM Unars dengan tema" Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Pemuda Dalam Menata NKRI " serta tidak lupa Mengucapkan terimakasih  kepada seluruh Narasumber bisa hadir di tempat ini mudah mudahan bermanfaat bagi seluruh Mahasiswa kedepan lebih baik lagi

Seminar Wawasan Kebangsaan oleh Dandim 0823 Situbondo yang intinya  Menjaga keutuhan Bangsa Indonesia dari bermacam ancaman mulai dari Ideologi ,Narkoba,Radikalisme,Terorisme, Aparat Keamanan TNI dan Polri menangkap Gerakan bersenjata liar separatisme yang sudah terjadi di luar jawa ,ancaman yang dihadapi pemuda masa kini adalah Penyalahgunaan Narkoba, Bahaya Mensos, konflik sara, Bahaya gaya jati diri, Tahun 2018 adalah tahun politik jangan sampai mahasiswa terpengaruh yang bernuansa konflik karena segala cara para calon akan ditempuh yang berdampak Konflik Sosial

Lebih lanjut Dandim Mengingatkan 2021 - 2030 Bangsa Indonesia akan ada bonus Demografi yaitu dihuni oleh manusia produktif, sebagai generasi muda jaga kearifan lokal dan bisa memahami perbedaan jangan menyebarkan beri Hoak jaga ciptakan kedamaian dan ketenangan, Menimbulkan saling menghargai segala perbedaan dan keberagaman kita rawat kebhenikaan tunggal ika,Pancasila dan UUD 45 Sudah Final,Kyai As'ad Samsul Arifin tokoh Kabupaten Situbondo bersama ulama' dan tokoh Agama menyatakan pertama kali Pancasila azas tunggal

H.M.Guntur Romli,Cendikiawan muda NU Alumni AL-Azhar Kairo sebagai narasumber juga menyampaikan Potensi menghadapi radikalisme hasil potensi tahun 2016 radikalisme sebanyak 12 juta orang anak muda yang terlibat radikalisme di seluruh Indonesia di kalangan dewasa16 ribu sdh masuk radikal, Dalam hadist memaki sesama muslim dan membunuh orang islam adalah kafir, Terorisme ingin mendirikan Negara apabila ada yang menghalanginya sebagai Tohot ancaman terhadap aparat keamanan karena aparat yang menghalanginya gerakan radikalisme, Memantapkan Ideologis Kebangsaan, sejarah Negara Republik Indonesia didirikan oleh Masayik,Ulama, Tokoh -tokoh dan Fatwah Kyai Agama mayoritas agama Islam (Membela dan mempertahankan Kemerdekaan Negara Republik Indonesia adalah Mati Syahid), Menceritakan sejarah Hari Pahlawan 10 Nopember semua Aparat keamanan dan para Ulama, Kyai ,Tokoh dan para santri semua berkumpul di Surabaya untuk membela Negara Republik Indonesia, Cinta Kepada Negeri ,Cinta Kepada  Tokoh dan Kyai sehingga tidak terpengaruh terhadap Radikalisme

Pada narasumber lain yaitu saudara Imam Nawawi,SH.MH juga menyampaikan .Ancaman Radikalisme yang mengatasnamakan Agama merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total dan bersifat revolusioner dengan menjungkirbalikkan nilai nilai secara drastis lewat kekerasan dan aksi aksi ekstrim, Beberapa ciri yang bisa dikenali dari sikap dan paham Radikal yaitu Intoleran (Tidak mau menghargai pendapat dan keyakinan orang lain), Fanatik (Selalu merasa benar sendiri mengganggap orang lain salah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar